Orang tua adalah sekolah
pertama bagi anak-anaknya. Dari orang tualah pertama-tama anak mendapatkan
berbagai macam pelajaran, yang baik maupun yang buruk. Jika orang tua mampu
menerapkan pola didik yang baik, anak akan tumbuh menjadi sosok dengan
kepribadian unggul. Sebaliknya, jika orang tua menerapkan cara mendidik yang
salah, anak pun tumbuh akan menjadi pribadi yang tidak baik. Pendidikan yang
diterima pada masa kanak-kanak akan membangun karakter seseorang hingga dewasa
kelak.
Begitu pentingnya
pendidikan yang baik dari orang tua kepada anaknya. Sayangnya, kerap kali orang
tua tanpa menyadari telah menerapkan cara mendidik yang salah terhadap
anak-anaknya. Akibatnya, karakter-karakter negatif pun terbangun dalam diri
anak. Berikut ini adalah cara mendidik anak yang salah, yang kerap dipraktikkan
orang tua.
.Terlalu memanjakan dan selalu memenuhi permintaan anak
Anak yang terlalu
dimanja oleh orang tuanya akan tumbuh menjadi pribadi yang lemah dan tidak
dapat mandiri. Ia akan selalu bergantung pada orang-orang di sekitarnya.
Permintaan yang selalu dituruti, akan membuat anak menjadi malas berusaha dan
bekerja keras.
Mengancam dan menakuti-nakuti
Orang tua sering
mengancam dan menakut-nakuti anak saat anaknya sulit dibujuk untuk diam saat menangis
atau tidak mau menurut. Anak diancam akan ditinggal pergi atau dipukul. Anak
juga ditakut-takuti dengan gambaran hantu, suara petir, atau gelap. Cara
mendidik seperti ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang penakut.
Bahkan mungkin, setelah dewasa ia masih merasakan ketakutan pada hal-hal yang
ketika masa kecil dijadikan alat untuk menakutinya.
Menghina dan menyalahkan
Cara mendidik anak
seperti ini akan membuat anak menjadi tidak percaya diri, apalagi jika hal itu
dilakukan di depan teman-temannya.
Tidak konsisten
Sering kali orang tua
tidak menunjukkan sikap yang konsisten. Misalnya, suatu ketika melarang anak
menonton televisi yang acaranya untuk konsumsi orang dewasa, tetapi di lain
waktu membiarkan hal itu dilakukan anak. Atau, mengizinkan anak melakukan
hal-hal yang sebelumnya dilarang setelah anak merengek dan menangis. Sikap
tidak konsisten ini akan membuat anak bingung membedakan mana yang boleh dan
mana yang tidak. Hal ini juga akan membuat anak menggunakan tangisan sebagai
senjata untuk mendapatkan keinginannya.
Membandingkan dengan saudara atau temannya
Membandingkan anak
dengan anak lain, bisa membuat dia minder, tidak menjadi dirinya sendiri, dan
menjadi seorang yang pendendam.
sumber :
psikologiperkembangan.com