twitter
rss


Visi SDIT

Memposisikan SD IT Buah Hati sebagai pusat keunggulan yang mampu mengembangkan siswa menjadi generasi cerdas, mandiri dan berkarakter rabbani

Cerdas yang dimaksud dalam hal ini, antara lain meliputi :
1.      Cerdas intelektual : artinya, aktualisasi diri dalam olah pikir kritis, kreatif, imajinatif untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Cerdas spiritual : artinya, aktualisasi diri dalam keimanan dan ketakwaan untuk mencapai keluhuran budi dan kepribadian unggul
3.      Cerdas emosional : artinya, aktualisasi diri dalam olah rasa untuk meningkatkan sensivitas terhadap keindahan seni dan budaya
4.      Cerdas sosial : artinya, aktualisasi diri dalam interaksi masyarakat
5.      Cerdas kinestetis : artinya aktualisasi insan adiraga untuk mewujudkan insan sehat, bugar, berdaya tahan, sigap, terampil dan trengginas.

Mandiri yang dimaksud dalam hal ini adalah mempunyai keyakinan terhadap kemampuan diri sendiri serta sikap  berani dan sikap tak kenal menyerah dalam menghadapi berbagai aral rintangan yang menghadang di masa yang akan datang.
Berkarakter rabbani yang dimaksud dalam hal ini adalah seorang pribadi SD IT Buah Hati seorang anak yang dalam setiap potensi dalam dirinya diwarai oleh ajaran islam. Jiwanya telah dipenuhi dengan aqidah islam yang benar, pikirannya berkembang secara kontinyu untuk melihat berbagai wujud ayat-ayat Allah swt, fisiknya dilatih dan digunakan juga untuk beramal, beribadah kepada Allah dengan segenap ajaran islam yang telah ia peroleh.

Misi SDIT
1.      Mengintegrasikan ilmu pengetahuan agama dan umum secara utuh.
2.      Membentuk peserta didik yang cerdas, kreatif, bertaqwa dan berakhlak mulia.
3.      Mempertinggi prestasi peserta didik melalui berbagai kesempatan.
4.   Mempersiapkan peserta didik dalam meniti jenjang pendidikan selanjutnya.

Suatu malam sebelum tidur aku dan Princess Sasi mengobrolkan film kartun disney tentang Pooh yang mengejar kunang-kunang, anakku tahu seperti apa makhluk itu lewat film2 kartun disney dan buku2 cerita anak, makhluk yang satu ni memang masih membuat gemas dan penasaran imajinasinya yang lumayan jauhi, akhirnya si Princess bertanya padaku,
"Bunda kapan Sasi diliati kunang-kunang?"
O'O 'Thoeng' 'thoeng' bingung juga menjawabnya, lah iya jaman gini dimana dunk mencari kunang2 nan cantik ini? Klo jaman bunda kecil sih mo liat kunang gampang tinggal nginep di rumah Simbah di desa Jrakah yg belum ada listrik klo malam di kebunnya juga suka nongol tu makhluk bercahaya. Tapi kawan, bahkan disana kini makhluk2 menarik inipun sudah tersingkir karena lampu2 listrik sudah menggantikan keindahannya.
Akhirnya dengan berat hati aku berkata tanpa mencoba menjanjikan pada si Princess


Membaca status mbak Agnes T. H selalu seru pisan (bayangin aza yg coment mpe 100 lebih kayaknya sih masih bakalan nambah hehehhe), mungkin yg baca pada langsung kena kali yaaa.... apa lagi daku yg NB 'nyak buat anak SD sekaligus juga guru SD huaaaaa...... duh klo baca2 education and students di Negeri Belande dari segala catatan Nyak Agnes  huhuhu bikin ngiri seumur umur dweh.
So dikit2 aku tiru juga sih pokoke anak2 happy ke Sekolah gitu maksudku... kadang aku juga deg2 an dengan komentar si kecil yg sekarang kelas 1 SDIT pokoknya kudu pasang telinga baek2 deh Suatu hari dia pernah menyelutuk
"Bu, Ri2 katanya pengen pindah ke SD X tuh soalnya bosen di SD ini...."
"ding dong" pasang telinga baik2 ni dengar lanjutannya




Nur Apriani, nama yang diberikan Ibunda Sumirah dan Bapak Roeslani  (alm) , terlahir di kota ikhlas, tanggal 26 April 1978. Masa kecil hingga bangku SMA  dinikmati juga di kota ini di sebuah rumah penuh kenangan yang cukup luas bersama seorang kakak perempuan “Heni Setyowati “ seorang yg serba bisa, cekatan, koleris dan seorang adik laki-laki yang subhanallah memberi warna tersendiri untuk keluarga kami, serta beberapa saudara sepupu dari Comal dengan jumlah cukup banyak yang ikut tinggal di rumah kami karena  mereka meneruskan sekolah lanjutan di Pemalang. Warna-warni pelangi tergores indah dengan sadar ataupun tanpa sadar dari mereka untuk kehidupan anak manusia yang lebih senang dengan satu nama panggilan saja “APRI” . Menurutnya nama Apri sangat cocok untuk dirinya…daripada nama panggilan Nur atau Ani, ada kesan tersendiri yang tak bisa diungkap lewat kata…walaupun dulu sempat protes ke ortu
“ Kok yo ndak kreatif buanget cuma buang huruf L aja dari nama bulan,ntar kalo anaknya ndak kreatif gimana???”he…



Waktu itu tanggal 18 juli 2005, pertama kali ku injakkan kakiku di sdit buah hati, yg pada saat itu ada semangat pada diriku untuk mulai mengajar walaupun pertama kali muridku hanya 8 anak. Aku bangga pada anak didikku karna tdk ada rasa kecewa atau malas dalam menerima pembelajaran walau mereka tahu mereka sekolah di sekolah yg baru dengan tempat dan fasilitas yg sangat tidak memadai bahkan kalau boleh dikata sangat tdk layak untuk sebuah sekolah karena masih memimjam tempat, mereka anak didikku tetap semangat menerima pelajaran olah raga, ya olah raga adalah mata pelajaran yang diamanahkan yayasan untuk ku ampu.
Pada saat itu tdk ada pikiran lain dalam benakku kecuali hanya mengajar dan mengajar, aku tdk mempersalahkan berapa aku di hargai dalam mengajar di sekolah rintisan ini, dan aku pun bangga pada guru seangkatanku merekapun tdk pernah mengeluh, dan dalam benak mereka bagaimana mereka bisa memberikan ilmunya semaksimal yg mereka punyai, kami pada saat itu salaing mengisi dan saling memberi, hati kami benar benar bersih untuk mendidik anak murid kami, alhamdulillah seiring dengan waktu sekolah yg dulu hanya dipandang sebelah mata oleh dinas karena tdk mempunyai tempat yg permanen, sekarang menjadi sekolah yg luar biasa, menjadi sekolah unggulan dan selalu ditunggu pendaftarannya oleh para orang tua murid yg ingin mendaftarkan anak anaknya untuk di didik di sekolah dasar islam terpadu Buah Hati Pemalang dan sekarangpun banyak yg ingin daftar untuk menjadi tenaga pendidik di sekolah ini.
Sekarang aku bisa tersenyum bangga pada sekolah tempatku mengajar, karena murid2ku pun bertambah banyak demikian juga dengan dewan gurunya luar biasa, mereka punya semangat yg tinggi dlm kegiatan pembelajaran, mudah mudahan Alloh tetap menjaga hati ini dari sifat yg dapat merusak persaudaraan diantara kami. Sehingga nantinya sekolah kami benar benar menjadi sekolah unggulan di kabupaten pemalang.


Surahman, SEI

Membuat peserta didik tertawa, itu mudah saja kulakukan. Membuat anak-anak menangis dalam muhasabah, insya Allah aku juga bisa. Akan tetapi satu hal yang aku merasa kewalahan, mengatasi anak ngambek.
Pernah suatu ketika ada anak baru, pindahan dari sekolah lain yang ngambek. Dia bentrok dengan teman-temannya. Dia tinggalkan sekolah, pergi ke tengah sawah. Semakin dikejar semakin menjauh. Kukejar pula dia. Akhirnya mentok, dia kepojok. Pada ujung persawahan ada tembok tinggi. Sebelah utara tembok SLB dan sebelah barat tembok SMA. Merasa tak ada jalan untuk lari, anak itu terduduk.
Kudekati dia, tetap duduk. Aku pun duduk di sampingnya. Seribu rayuan kuberi, agar dia mau kembali. Seribu argumen kuungkap pula, tapi dia tak peduli. Tak bergeming. Beberapa waktu lamanya, kami duduk berdua, di pinggir sawah, mojok mepet tembok..
Aku hampir dibuatnya jengkel. Sedikit demi sedikit mulai keluar dari mulutku kalimat-kalimat ancaman. Tapi sama saja, tak mempan. Aku menyerah.



AZHAR KUSUMA, S.Pd dilahirkan  di  Kabupaten Cirebon tepatnya di Desa Waledkota Kecamatan Waled  pada   tanggal 04 Desember   1986  merupakan anak kedelapan dari delapan bersaudara  pasangan  suami istri  H. Ebo Suparba dan Hj. Djuriah (Alhamdulillah sampai saat ini mereka masih ada dan selalu menunggu kedatangan putra tercintanya). Bertempat tinggal di D’Trans Quality 2 Blok C8 Kelurahan Bojongbata Kec. Pemalang


Surahman, SEI, lahir dan tumbuh di keluarga sederhana di Magelang. Menjalani masa SD sampai SMP di Magelang. Kemudian melanjutkan di SMK N 1 Tempel Yogyakarta. Pada tahun 2000 Surahman lulus dari sekolah tersebut dengan nilai terbaik satu jurusan. Selanjutnya melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Jogjakarta. Karena prestasinya, Surahman merampukngkan S1 selama kurang lebih 3 tahun dengan tanpa membayar bea kuliah. Dia mendapat beasiswa Full Study (gratis biaya kuliah). Mohon do’a agar dapat melanjutkan S2 dan seterusnya.

        Terlahir pada tanggal tiga oktober 1985. Nama yang diberikan adalah Hananto Widhiaksono yang artinya kekuatan yang diberikan oleh Tuhan. Hananto (ananta)-kekuatan, widhi (sang hyang widhi)-tuhan dan aksono-pemberian. Masa kecil  dihabiskan di desa Taman kabupaten Pemalang sebuah kota kecil di wilayah Pantura (pantai utara jawa). Masa Sekolah Dasar dilalui di SDN 3 Taman pada pagi hari dan pada sore hari menghabiskan waktu untuk belajar Al Quran di Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Mambauth Thalibin di bawah asuhan Ustadz. K.H. Imam Nachrowi alumnus pondok pesantren Weleri Kendal.



Jum’at Lifeskill kelas II Ali, ketrampilan mengupas…..


PEMALANG – Acara pelepasan siswa kelas VI SD Islam Terpadu (IT) Buah Hati Pemalang, Kamis (2/6) kemarin agaknya menjadi momentu bersejarah dan sangat membanggakan. Pasalnya acara pelepasan siswa sekaligus khotmil qur’an yang baru kali pertama ini diselengarakan sebagai hasil perjuangan guru-guru di sekolah itu mendidik semua siswa untuk membangun sebuah pendidikan yang penuh dengan prestasi.
Dilihat perkembangan SD IT Buah Hati yang beralamatkan di Jalan Sulawesi Kelurahan Mulyoharjo Pemalang ini berdiri belum lama baru beberapa tahun. Namun sekarang ini telah menjadi salah satu sekolah unggulan. Bagaimana tidak, sekolah yang awalnya ngontrak sana sini, dengan jumlah siswa semula hanya 9 anak ini, berkembang pesat hingga mampu membangun gedung sekolah secara mandiri.
Bahkan kecerdasan dan kratifitas para siswanya menjadikan sekolah ini penuh prestasi. Sehingga membuat sekolah negeri dan swasta lainnya seakan iri dengan kemajuan sekolah tersebut. Sebagai bukti, dalam tahun ajaran baru ini telah berhasil menjaring siwa baru sebanyak 3 kelas meskipun pada rencana awalnya hanya dua kelas tetapi karena desakan masyarakat akhirnya menambah satu kelas lagi.
Kepala SD IT Buah Hati Sumirah Ama Pd mengatakan, sekolahnya saat berdiri hanya 9 siswa dan menempati rumah karena saat berdiri tanpa dana. Dengan berpindah-pindah kontrak akhirnya dengan semangat perjuangan dan tekat akhirnya diberikan jalan dan sekarang ini sudah memiliki gedung sendiri.
“Keberhasilan ini sangat kami banggakan karena sekarang keberadaan sekolah ini banyak dilirik oleh orang banyak,” katanya.
Kebanggaan lain, siswanya meski saat itu dengan keterbatasan mampu mengikuti pelajaran dengan baik sehingga tingkat kecerdasan para siswa telah mampu meriah prestasi dalam setiap lomba. Salah satunya lomba cerdas cermat menjadi juara. Prestasi yang terus berkembang dan terus bersaing dengan SD-SD lainnya yang ada di Dabin.
“Mampu menyaingi sekolah unggulan yang ada, SDIT ini juga sekarang ini menjadikan sekolah yang diperhitungkan karena dalam setiap lomba selalu mendapatkan juara,” ujarnya.
Ketua Yayasan Tsamrotul Fuad Fausan Utuyo SPd dalam kata sambutanya mengatakan, acara pelepasan siswa dan khotmil qur’an ini adalah angkatan pertama. SDIT dengan pendidikan qur’ni ini merupakan pendidikan yang manusiawi karena talah menanusiakan manusia agar mampu menumbuhkembangkan nilai-nilai fitroh sehingga ke depan anak-anak tidak terkontaminasi hal-hal negative.
“Dengan pendidikan yang Qur’ani diharapkan anak-anak kelak mampu membaca Al Qur’an dengan fasih,” katanya seraya berharap dukungan para orang tua siswa sekolah ini akan terus maju berkembang dan anak-anak akan semakin cerdas dan miliki akhlakul karimah.
Semantara ini, Ketua Penyelenggara Surahman SE menuturkan, acara pelepasan siswa kelas VI di SDIT dan khotmil qur’an berjalan dengan baik dan meriah dengan berbagai hiburan yang disajikan dalam acara tersebut. Di antaranya sajian tari tradisional, nazid, atrkasi taekwondo, gegutitan, paduan suara dan lain sebangainya. Termuasuk dalam acara itu juga ada penyerahan penghargaan kepada siswa-siswa yang berpretasi.
Dalam acara ini dihadiri selain Ketua Yayasan Tsamrotul Fuad Fauzan Utoyo SPd, juga Koordinator Qiroati Kabupaten Pemalang KH Khamim dan Koordinator Qiroati Kecamatan Pemalang Darkono, komite sekolah dan semua wali murid. Untuk memeriahkan jalannya acara para siswa juga dengan kreatifitasnya membuka bazar. (apt)